Apa yang ada dibenakmu kala mendengar kata Candi TIkus? Hewan tikus? Mungkin. Dikabarkan pernah menjadi lokasi sarang hewan, candi ini menjadi salah satu tempat yang ramai diburu wisatawan. Agar menjadi lebih tahu, yuk simak arti filosofi bangunan candi Tikus.
Filosofi Bangunan Candi Tikus
Filosofi Candi Tikus
Jika kamu salah stau orang yang suka membaca mengenai bangunan candi, mungkin tidak asing lagi dengan filosofi bangunan Candi Tikus. Salah satu filosofi yang terkandung di dalamnya memanfaatkan situs yang dikaji oleh para sejarawan atau arkeolog. Ialah Trowulan.
Di lingkungan sekitar candi Tikus termasuk daerah pegunungan. Di mana gunung disimbolkan sebagai salah satu tempat yang suci. Seperti yang sudah diketahu, pada candi tikus tersemat kolam yang rapi. Maknanya, pada masa itu perairan atau di Majapahit sudah berjalan baik.
Bukti betapa baiknya saluran air bisa disaksikan pada aliran air dalam bentuk kolam, irigasi, peraliran, dan lain sebagainya. Salah satu bukti betapa baiknya bangunan air ialah petirtaan tikus yang terletak di bangunan batu bata merah dan andhesit pada air mancur.
Terkait dengan bangunan yang ada di tengah sebenarnya disebut sebagai bangunan induk. Sesuai dengan namanya, bangunan ini disebut sebagai petirtaan tikus. Adapun di bagian sekitarnya di kelilingi menara kecil yang mana ada menara besarnya bentuk serupa.