Keputihan Saat Hamil, Berbahayakah?

Keputihan Saat Hamil, Berbahayakah?

Apakah kehamilan anda kali ini disertai dengan keputihan saat hamil? Mengalami keputihan saat hamil memang sering kali membuat ibu hamil atau bumi menjadi kebingungan. Apakah yang dialami merupakan hal yang normal atau tidak. Maka mari simak info berikut ini. Kehamilan anda saat ini pastinya mejadi suatu momen yang ditunggu-tunggu baik oleh anda maupun oleh keluarga anda. Apalagi jika kehamilan anda saat ini merupakan yang pertama kali. Akan tetapi bagaimana jika kehamilan anda kali ini disertai dengan berbagai gejala yang membuat anda mnejadi kepikiran. Keputihan yang terjadi saat kehamilan anda kali ini bisa jadi membuat anda juga semakin khawatir dengan kandungan yang anda alami. Apakah hal ini merupakan hal yang wajar? Memang kondisi ini menjadi sebuah pertanyaan besar. Maka mari simak info berikut untuk lebih lengkapnya.

www.pexels.com

Keputihan Saat Hamil, Normal atau Tidak?

Kehamilan anda kali ini benar benar telah ditunggu-tunggu. Apalagi mengingat kehamilan anda kali ini adalah yang pertama. Tentu saja berbagai peristiwa atau kejadian yang terjadi pada tubuh anda selama anda mengalami kehamilan adalah sesuatu hal yang baru. Sehingga anda harus bisa menemukan jawaban yang tepat yang akan membuat anda merasa aman dan juga nyaman. Kehamilan pertama tentu saja bukan merupakan hal yang mudah karena anda belum memiliki pengalaman sebelumnya. Akan tetapi bukan berarti anda tidak bisa belajar termasuk dari pengalaman orang orang disekitar anda. Mengingat terjadi berbagai perubahan pada diri anda dan juga kebiasaan anda, maka anda hrus bisa memperlajarinya dengan tepat dan juga dengan cepat. Sehingga anda bisa segera menanganinya dan juga segera mengatasinya apabila anda mengalami perubahan yang tidak seharusnya.

Salah satu peristiwa pada ibu hamil yang juga sering kali menyebabkan anda bertanya tanya secara hebat adalah terjadinya keputihan pada saat anda hamil. Kehamilan anda yang masih terhidung muda atau belum masuk perhitungan kehamilan tua ini sering kali membuat anda kahawatir termasuk saat terjadi keputihan. Anda bisa jadi bertanya tanya apakah keputihan yang terjadi pada diri anda merupakan hal yang normal. Pertanyaan lain yang juga muncul adalah apakah keputihan yang anda alami akan mempengaruhi perkembangan janin dan juga mempengaruhi kesehatan anda atau tidak. Maka tentu saja untuk mengetahui hal ini anda harus bisa mencari info yang tepat. Sheingga anda bisa segera mengatasinya apabila ternyata apa yang anda alami bukan merupakan suatau hal yang wajar atau justru membahayakan diri anda dan juga membahayakan janin anda.

Saat anda sedang mengalami kehamilan pastinya anda merasakan bahwa ada banyak perubahan yang terjadi pada tubuh anda. Tidak hanya dari segi perut anda yang semakin membesar dari waktu ke waktu. Ada banyak perubahan yang bisa saja terjadi. Bahkan tak jarang perubahan yang terjadi pada tubuh Anda menimbulkan berbagai pertanyaan. Salah satu yang juga cukup banyak menimbulkan pertanyaan adalah terjadinya keputihan saat hamil. Pertanyaan semacam ini terutama sering hadir dari ibu-ibu muda yang baru saja mengalami hamil untuk anak pertama. Mengapa hal ini kemudian membuat para ibu hamil atau bumil menjadi khawatir? Karena umumnya keputihan merupakan suatu kondisi kurang sehat pada tubuh bahkan hal ini terjadi pada wanita yang belum hamil. Tentu saja kemudian keputihan yang terjadi ini menjadikan pertanyaan besar apalagi jika sialami oleh ibu hamil.

Seperti yang anda pahami bahwa area miss v atau area kewanitaan anda merupakan jembatan antara luar tubuh dengan organ dalam reproduksi wanita. Maka bisa dikatakan bahwa keasaman area kewanitaan atau kadar pH didalamnya menjadi suatu kondisi yang wajar terjadi untuk menghindari terjadinya infeksi dalam area kewanitaan atau miss v. area kewanitaan yang sehat justru akan menghasilkan bakteri baik atau bakteri normal yang memiliki fungsi yaitu untuk membantu membersihhkan area kewanitaan anda dan kemudian membentu dirinya kembali. Maka dari itu terjadinya keputihan atau juga dikenal dengan sebutan vagina discharge adalah suatu kondisi yang wajar terjadi. Akan tetapi bagaimanakah jika keputihan ini terjadi pada ibu hamil?

Keputihan yang terjadi pasa saat hamil ini bisanya terjadi pada saat usia kehamilan anda masih terhidung sangat mudah. Dimana keputihan yang terjadi ini memiliki gejala yang jampir mirip dnegan kepuithan biasa atau keputihan yang normal. Dimana memang umumnya penyebab utama terjadinya kepuithan pada seorang wanita adalah akibat permasalahan kebersihan pada area kewanitaan anda.

Untuk anda ibu hamil apalagi ibu hamil muda tak perlu khawatir dengan kondisi anda yang mengalami keputihan pada saat hamil. Karena menurut dokter, kondisi keputihan yang anda alami pada saat hamil kali ini merupakan suatu kondisi yang lumrah atau biasa terjadi. Mengapa demikian? Keputihan yang terjadi saat anda hamil ini disebabkan oleh cairan berlebih yang diproduksi anda sebagai ibu hail termasuk dari wilayah organ reproduksi anda. Maka hal ini bukanlah menjadi hal yang mengkhawatirkan.

Tentu saja dengan syarat, yaitu selama keputihan yang terjadi pada anda adalah keputihan yang tidak menyebabkan gatal dan juga tidak menimbulkan bau. Keputihan yang seperti ini adalah keputihan yang normal. Sehingga bisa dikatakan bahwa keputihan yang terjadi pada tubuh anda merupakan keputihan bukan akibat infeksi. Biasanya keputihan yang normal ini akan mengeluarkan cairan bening yang tidak gatal dan tidak berbau. Saat anda mengalami keputihan akibat infeksi ini, baik infeksi disebabkan oleh jamur maupun oleh bakteri, keputihan yang terjadi akan menyebabkan rasa gatal semakin banyak, rasa panas pada kulit saat anda buang akir besar, kemudian kondisi keputihan yang semakin kental berwarna kuning atau bahkan keabu-abuan dengan bau yang begitu menyengat.

Lalu bagaimana jika keputihan saat anda hamil ini begitu mengganggu? Yaitu menyebabkan gatal dan juga menimbulkan bau yang tak sedap? Nha, jenis keputihan yang semacam ini merupakan keputihan yang terjadi akibat dari infeksi jamur yang umumnya akan menimbulkan rasa gatal. Sedangkan keputihan yang terjadi akibat infeksi bakteri biasanya akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan warna keputihan hijau agak kekuningan. Maka saat kondisinya semacam ini, bisa dikatakan bahwa keputihan yang anda alami saat hamil bukan merupakan hal yang wajar terjadi.

Hal lain yang perlu anda ketahui dan perlu anda pahami adalah bahwa kondisi keputihan saat hamil ini tidak disarankan untuk digunakan pemakaian pantyliner. Mengapa demikian? Kuman pada area reproduksi anda sebenarnya berfungsi untuk menjaga kesehatan didalamnya sehingga akan membantu melakukan pencegahan terjadinya infeksi pada area reproduksi. Sedangkan untuk perkembangan kuman normal ini membuuthkan udara yang segar. Pemakaian pantyliner diketahui justru menyebabkan area kewanitaan anda menjadi semakin lembab. Dokter justu memberikan saran agar anda mengganti penggunaan pantyliner ini dengan melakukan pembersihan area kewanitaan anda menggunakan air bersih kemudian disarankan untuk secara berkala melakukan pergantian celana dalam. Pastikan anda mengenakan celana dalam dengan bahan katun yang akan menyerap air atau menyerap keringat. Selain itu hindari mengenakan celana yang jetat seperti bahan jeans ataupun bahan lain yang ketat. Karena hal ini akan menyebabkan area kewanitaan anda menjadi semakin lembab nantinya.

www.pexels.com

Jenis Keputihan yang Tidak Normal atau Abnormal

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebenarnya keputihan saat hamil merupakan hal yang normal terjadi atau hal yang wajar terjadi. Hanya saja jika keputihan yang anda alami menimbulkan rasa gatal, rasa panas, disertai dengan bau yang menyengat dan keputihan yang berwarna, maka bisa dikatakan bahwa keputihan yang anda alami adalah jenis keputihan yang tidak normal. Ya, keputihan sendiri sebetulnya dibagi menjadi dua jenis yaitu kepuithan normal atau keputihan fisiologis dan yangkedua adalah keputihan tidak normal atau kepuithan patologis. keputihan yang tidak normal atau abnormal atau keputihan patologis ini disebabkan oleh terjadinya infeksi baik oleh jamur maupun oleh bakteri jahat pada area reproduksi anda seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Lalu apa saja sebenarnya jenis keputihan yang tidak normal alias abnormal?

  • Keputihan Bacterial Vaginosis

Keputihan ini belum jelas disebabkan oleh infeksi jamur maupun infeksi akibat bakteri. Dimana keputihan bakterial vaginosis ini terjadi akibat terlalu banyak berkembang bakteri di dalam area kewanitaan atau miss v. Tentu saja hal ini terjadi pada para wanita yang memiliki pasangan lebih dari satu ataupun oleh para wanita yang memiliki pasangan yang melakukan hubungan secara oral. Pada keputihan bacterial vaginosis ini Anda akan merasakan gejala dimana jumlah keputihan yang terjasi terlalu banyak, warnanya abu abu encer akan tetapi berbau amis.

  • Keputihan Trichomoniasis

Keputihan jenis trichomiasis ini terjadi disebabkan oleh organisme protozoa. Infeksi akibat organisme prozoa ini terjadi akibat penyebaran dari hubungan seksual. Organisme protozoa ini bisa bertahan pada kondisi tempat yang lembab kurang lebih selama 24 jam atau satu hari. Biasanya protozoa ini akan bertahan pada handuk basah ataupun pada peralatan mandi lainnya yang basah. Dimana alat ini akan menjadi perantara untuk berkembangnya protozoa.

  • Keputihan Infeksi Monilia

Terjadinya keputihan Monilia ini terjadi disebabkan oleh jamur yang terdapat pada area kewanitaan dalam jumlah yang banyak. Sehingga hal ini akan menyebabkan perubahan keseimbangan keasaman atau keseimbangan pH di area kewanitaan atau miss v. terjadinya infkesi monilia ini terjadi akibat stress yang melanda, penggunaan alat KB oral, terjadi pada penderita diabetes, terjadi pada ibu hamil, ataupun terjadi akibat penggunaan antibiotik. Umumnya keputihan akibat infeksi monilia ini akan menimbulkan berbagai gejala diantaranya adalah jumlah keputihan yang terlalu banyak, warnanya yang putih dan juga kenyal, menyebabkan rasa gatal, dan juga menyebabkan rasa panas pada area kewanitaan atau miss v Anda.

www.pexels.com

Cara Mengatasi Keputihan pada Saat Hamil

Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa ternyata keputihan saat hamil ini bisa terjadi baik secara normal maupun secara normal. Sehingga anda harus bisa mengetahui gejala yangterjadi dan juga berbagai ciri pada keputihan yang anda alami. Hal ini akan membuat anda bisa lebih mudah untuk melakukan identifikasi apakah keputihan yang anda alami merupakan keputihan yang normal atau justru keputihan yang tidak normal (abnormal).

Sebelumnya anda juga perlu mengetahui bahwa keputihan yang tidak terinfeksi biasanya tidak akan membutuhkan obat untuk penanganannya. Bahkan ia akan bisa diatasi sendiri secara alami ataupun anda atasi di rumah. Akan tetapi bagaimana dengan kondisi keputihan yang tidak normal atau keputihan terinfeksi? Nah, jenis keputihan inilah yang perlu anda perhatikan dengan baik. Dimana seperti yang sudah disampaikan bahwa keputihan yang tidak normal ini akan memperlihatkan berbagai tanda pada anda, diantaranya ialah mengeluarkan aroma tidak sedap, bau busuk, ataupun bau amis, tekstur keputihan yang keluar kental atau bahkan menggumpal. Bisa saja teksturnya cair akan tetapi berwarna keabu abuan. Karena keputihan yang normal akan mengeluarkan warna bening atau tidak berwarna. Jadi jika keputihan keluar dnegan warna kuning, hijau, atau seperti dadih susu, hal ini menandakan bahwa keputihan yang anda alami juga merupakan jenis keputihan tidak normal. Tanda lainnya adalah terjadinya rasa nyeri atau sakit dan juga rasa gatal yang berlebih bahkan menyebabkan rasa panas pada area kewanitaan. Maka anda akan membutuhkan info mengenai bagaimana cara untuk mengatasi hal ini.

Tentu saja anda harus bisa menemukan cara yang aman dan efektif dalam mengatasi keputihan ini mengingat anda sedang dalam masa kehamilan. Sehingga anda bisa mengurangi resiko terjadinya gangguan pada kehamilan anda saat anda berusaha untuk mencari cara yang aman dan efektif dalam mengatasi keputihan yang terjadi. Lalu obat apa yang bisa digunakan untuk mengatasi keputihan pada saat anda hamil? Salah satu yang merupakan jenis obat yang efektif adalah jenis obat Metronidazole.

Jenis obat ini menjadi jenis obat keputihan yang dianjurkan untuk anda sebagai ibu hamil utnuk mengobati infeksi.  Jika anda telah mendapatkan obat terpercaya untuk keputihan maka anda juga bisa menggunakan obat pelancar haid dari produsen yang serupa sehingga telah terjamin kualitasnya. Sementara jika anda mengalami keputihan akibat infekti jamur, anda biasanya akan mendapatkan obat anti jamur yang biasanya diberikan dalam jangka waktu selama 7 hari atau satu minggu. Akan tetapi perlu diwaspadai bahwa obat anti jamur ini biasanya tidak akan bisa diberikan pada anda yang mengalami kehamilan pada masa trismester saat pertama kehamilan.

Hal yang selanjutnya perlu anda perhatikan saat terjadi keputihan ini adalah bagaimana cara untuk mengatasi keputihan anda. Akan tetapi sebelumnya anda harus memastikan terlebih daulu bahwa ciri-ciri keputihan pada saat anda sedang hamil masih tergolong sebagai keputihan yang normal. Dimana berbagai ciri atau tandanya telah disampaikan sebelumnya. Jika anda masih merasa ragu dengan hal ini, maka sebaiknya anda memperhatikan kembali atau menanyakannya kepada dokter. Sehingga anda bsia memastikan kondisi yang anda alami tidaklah berbahaya. Lalu anda bisa mulai menjaga area kewanitaan anda dengan berbagai hal berikut ini:

  • Biasakan anda selalu mencuci tangan terlebih dahulu terutama sebelum anda akan menyentuh area kewanitaan atau miss v anda.
  • Usapkan vagina anda dari arah yang tepat. Dimana anda perlu mengusap area kewanitaan atau miss v anda dari arah depan menuju ke belakang setiap kali anda akan membersihkan maupun mencucinya.
  • Gunakanlah pakaian dalam yang longgar dan juga tidak ketat. Sehinga organ kewanitaan anda akan memiliki ruang yang cukup untuk bernafas. Hal ini tidak akan menimbulkan area kewanitaan anda jauh dari lembab.
  • Rekomendasikan agar anda menggunakan pakaian dalam yang nyaman dan menggunakan bahan yang mampu menyerap keringat dengan baik. Maka dari itu pakaian dalam anda sebaiknya dibuat dengan menggunakan bahan katun.
  • Pastikan anda selalu untuk mengeringkan daerah kewanitaan atau miss v anda setiap anda selesai mandi, selesai berenang, setelah buang air besar, dan juga setelah berolahraga. Pastikan pula anda membersihkannya dengan bersih dan juga secara kering sempurna untuk menghindari kondisi lembab.
  • Selalu pastikan area kewanitaan atau miss v anda dalam kondisi kering dan tidak lembab.
  • Hindari penggunaan tissu pembersih daerah kewanitaan atau feminine wipes apalagi jika anda menggunakannya secara rutin. Mengapa demikian? Karena penggunaan tissue pembersih daerah kewanitaan ini justru bisa menyebabkan terjadinya iritasi kulit apalagi saat anda dalam masa kehamilan yang umumnya memiliki sensitifitas yang lebih tinggi. Apalagi adanya bahan-bahan kimia didalamnya juga umumnya akan mengganggu keseimbangan keasaman atau pH dan juga mengganggu keseimbangan bakteri di area kewanitaan anda. Sedangkan perlu anda ketahui bahwa sebetulnya organ kewanitaan anda sudah memiliki sistem pembersih alami yang ada didalamnya.
  • Pastikan anda membersihkan membersihkan area kewanitaan anda dengan menggunakan air biasa. Pastikan pula anda membersihkan dengan menggunakan air bersih.
  • Jika anda mengenakan pantyliner untuk kenyamanan aktivitas anda terutama saat anda dalam perjalanan yang lama, pastikan anda melakukan pergantian secara berkala. Akan tetapi dianjjurkan pula agar anda membatasi penggunaan pantyliner. Karena hal ini tidak terlalu baik untuk anda. Selain itu anda sebenarnya lebih direkomendasikan untuk melakukan pergantian celana dalam secara berkala dibandingkan anda menggunakan pantyliner.
  • Anda bisa mengkonsumsi obat keputihan tradisional. Obat keputihan tradisional atau dikenal pula dnegan sebutan lain obat keputihan herbal ini bisa menjadi salah satu aktrnatif pula untuk anda. Akan tetapi pastikan anda mengkonsumsinya sesuai dengan takaran yang dianjurkan. Sehingga obat keputihan yang anda konsumsi bisa efektif menyembuhkan atau menangani keputihan yang terjadi pada anda.
  • Pastikan anda mengurangi berbagai makanan yang bisa menyebabkan terjadinya keputihan. Ya, mulailah mengurangi berbagai jenis makanan yang bisa menyebabkan terjadinya keputihan. Seperti misalnya berbagai makanan yang mengandung kafein ataupun mengandung gula. Seperti kopi, teh, dan lain sebagainya.

Itulah berbagai hal yang sebaiknya anda perhatikan untuk menjaga kebersihan dan juga kesehatan daerah kewanitaan anda. Apalagi mengingat saat ini anda sedang dalam masa kehamilan. Dengan melakukan treatment atau penanganan yang tepat maka anda bisa mengatasinya secara efektif akan tetapi juga tetap aman untuk kondisi kandungan anda. Jika anda masih merasa ragu, jangan tunggu lama untuk segera melakukan kondusltasi pada dokter terutama melakukan konsultasi pada dokter kandungan. Sehingga anda bisa segera melakukan pemulihan dengan cara yang tepat dan tetap dalam pantauan dokter.

www.pexels.com

Baik dokter memberikan saran berbagai produk obat, memberikan berbagai advice atau nasihat, dan lain sebagainya. Selama dengan saran dokter anda pastinya akan merasakan perawatan yang lebih aman. Akan tetapi tentu saja dengan memperhatikan beberapa hal diatas juga bisa anda gunakan untuk mencegah terjadinya keputihan pada saat anda mengalami kehamilan. Jadi jangan tunggu lama untuk segera melakukan beberapa hal diatas. Karena beberapa hal diatas juga baik dilakukan bahkan oleh anda yang tidak mengalami keputihan sebagai bentuk pencegahan terjadinya keputihan tidak normal ataupun keputihan yang terinfeksi. Semoga info diatas bisa memberikan manfaat untuk anda.