Salah satu hikmah dan juga rahmat dari Allah SWT kepada pada hambanya adalah adanya ibadah tambahan yang menjadi amalan sunnah. Amalan sunnah ini dapat dikerjakan untuk melengkapi atau menutupi kekurangan dari ibadah wajib yang diperintahkan. Salah dua amalan sunnah sunnah yang disyariatkan adalah sholat tahajud dan juga sholat sunnah rawatib. Dahulu, Nabi Muhammad selalu melaksanakan sholat sunnah, tidak pernah meninggalkan sholat sunnah walaupun beliau sedang dalam bepergian jauh. Bagi anda yang ingin memperdalam pengetahuan terkait sholat rawatib, bacalah artikel ini hingga selesai karena akan mengupas tuntas tentang sholat rawatib.
Macam-macam shalat sunnah rawatib
Sholat rawatib merupakan sholat sunnah yang dapat dikerjakan sebelum dan atau sesudah sholat wajib 5 waktu. Apabila sholat rawatib dikerjakan sebelum sholat wajib, maka disebut sebagai sholat sunnah qobliyah, namun ketika dilakukan setelahnya maka disebut sholat sunnah ba’diyah. Apabila diliat dari sholat rawatib mana yang lebih utama, maka sholat rawatib terbagi menjadi 2 bagian:
-
Shalat Sunnah Rawatib Mu’akkad
Sifat sholat sunnah yang satu ini sangat dianjurkan, untuk total jumlah rakaatnya adalah 12 dengan rincian sebagai berikut:
- 2 rakaat sebelum sholat subuh
- 2 atau 4 rakaat sebelum sholat dzuhur
- 2 atau 4 rakaat sesudah sholat dzuhur
- 2 rakaat sesudah sholat maghrib
- 2 rakaat sesudah sholat isya
Dalam hadist At Tarmidzi dan juga An Nasa’I, disebutkan jumlah rakaat dalam sholat sunnah rawatib mu’akkad: “Barangsiapa yang tidak meninggalkan 12 rakaat pada sholat rawatib maka Allah akan membangunkan rumah di surga, yaitu 4 rakaat sebelum dhuhur dan 2 rakaa sesudahnya, 2 rakaat sesudah magrib, 2 rakaat sesudah isya dan 2 rakaat sebelum shubuh:.
-
Shalat Sunnah Rawatib Ghoiru Mu’akkad
Sifat sholat rawatib yang satu ini anjurannya dibawah sholat rawatib mu’akkad, kurang ditekankan. Berikut adalah rincian total rakaat dalam sholat rawatib yang satu ini:
- 2 atau 4 rakaat sebelum sholat ashar
- 2 rakaat sebelum sholat maghrib
- 2 rakaat sebelum sholat isya
Apabila sholat rawatib ghoiru mu’akkad dilaksanakan 4 rakaat (sebelum sholat ashar), maka total 4 rakaat tersebut dilakukan dalam 2 kali salam, alias 2 rakaat kemudian salam baru dilanjutkan 2 rakaat lagi dan salam. Hal ini sesuai dengan hadist Majmu Fatawa As Syaikh Al Utsamin: “Sholat rawatib terdapat di dalamnya salam. Seseorang yang sholat rawatib 4 rakaat maka dengan 2 salam, bukan 1 salam karena sesungguhnya Nabi bersabda bahwa sholat sunnah di waktu malam dan juga siang hari dikerjakaan 2 rakat salam”.
Dasar hukum sholat rawatib
Ada beberapa dalil atau hadist terkait dasar hukum dari sholat rawatib:
- Abdullah bin Mughaffal Al Muzani (HR. Al Bukhari, Muslim)
Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa diantara setiap 2 adzan (adzan dan iqamah) ada sholat sunnah. Kemudian beliau mengulanginya hingga 3 kali, dan di kali ketiganya beliau bekata bagi siapa saja yang mau mengerjakannya.
- Abdullah bin Umar (HR. Al Bukhari, Muslim)
Abdullah bin Umar berkata bahwa ia menghafalkan sesuatu dari Nabi Muhammad SAW, yaitu sholat sunnah 10 rakaat: 2 rakaat sebelum sholat dhuhur dan 2 rakaat sesudahnya, 2 rakaat sesudah sholat magrib, 2 rakaat sesudah sholat isya dan 2 rakaat sebelum sholat shubuh.
- Aisyah (HR. Al Bukhari)
Nabi Muhammad SAW tidak pernah sekalipun meninggalkan sholat sunnah 4 rakaat sebelum dhuhur dan 2 rakaat sebelum sholat shubuh.
Dari hadist-hadist di atas dapat diketahui bahwa Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk melaksanakan sholat sunnah rawatib dengan total rakaat seperti yang telah disebutkan di atas. Sedangkan terkait dengan waktu sholatnya, dijelaskan dalam hadist yang lain: “Setiap sholat rawatib qobliyah maka waktu mulainya dari masuknya waktu sholat wajib/ fardhu hingga sholat fardhu dilakukan, dan sholat rawatib ba’diyah mulai dari selesainya sholat fardhu hingga waktu sholat fardhu tersebut habis” (Al Mughni).
Terkait bacaan niat dalam sholat rawatib, dasarnya tidak jauh berbeda dengan sholat fardhu. Yang perlu ditambahkan hanyalah kata-kata “qobliyatan lillahi ta’ala” atau “ba’diyatan lillahi ta’ala” diakhir niat. Qobliyatan untuk sholat rawatib yang dilakukan sebelum sholat fardhu dan ba’diyatan untuk sholat rawatib yang dilakukan setelah sholat fardhu. Misalnya saja ingin melaksanakan sholat rawatib sebelum sholat shubuh, maka bacaan niatnya adalah “Ushallii sunnatash shubhi rak’ataini qabliy-yatan lillaahi ta’aalaa” yang berarti Aku (niat) shalat sunnah qabliyyah subuh 2 rakaat, karena Allah Ta’ala. Apabila ingin mengerjakan sholat sunnah rawatib setelah sholat isya, bacaan niatnya adalah: “Ushallii sunnatal ‘isyaa’i rak’ataini ba’diy-yatan lillaahi ta’aalaa” dengan arti Aku (niat) shalat sunnah ba’diyyah isya 2 rakaat, karena Allah Ta’ala. Ingat, dalam membaca niat sholat rawatib, anda tidak perlu melafalkannya keras-keras, anda cukup melafalkannya pelan saja atau bahkan tanpa perlu bersuara karena cukup dilafalkan di dalam hati saja. Tujuannya adalah untuk memantapkan niat yang sudah dibaca di dalam hati.
Untuk bacaan sholat rawatib tidah jauh berbeda dengan bacaan sholat wajib maupun sholat sunnah lainnya. Hanya saja dalam sholat rawatib, ada beberapa surat dari Alquran yang disarankan dibaca.
- Sholat shubuh
Dalam hadist HR. Muslim, Abu Hurairah pernah mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW saat sholat sunnah sebelum shubuh selalu membaca Al Kaafirun dan juga Al Ikhlas. Kemudian Sa’id bin Yasar berkata bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad SAW saat sholat sunnah sebelum shubuh, dirakaat pertama selalu membaca Al Baqarah ayat 136 dan rakaat kedua membaca Ali Imron.
- Sholat Magrib
Saat menjalankan sholat sunnah rawatib ba’diyah magrib, Ibnu Mas’ud berkata bahwa ia sering mendengar Nabi Muhammad SAW membaca surat Al Kafirun dan Al Ikhlas (HR. At Tarmidzi).
Apabila selalu menjalankan sholat rawatib sebelum atau sesudah melaksanakan sholat wajib 5 waktu, maka bisa mendapatkan manfaat yang banyak seperti yang telah disinggung di atas. Selain itu sholat rawatib juga adalah salah satu sunnah yang diutamakan. Menurut HR. At Tarmidzi, Aisyah pernah berkata bila Nabi Muhammad SAW bersabda barangsiapa yang tidak meninggalkan 12 rakaat pada sholat rawatib maka Allah SWT akan membangunkan rumah baginya di surga. Sholat rawatib 2 rakaat sebelum shubuh bahkan lebih baik daripada dunia dan seisinya (HR. Muslim). Sedangkan Ummu Habibah menjelaskan tentang keutamaan sholat rawatib dhuhur, ia mendengar bila Nabi Muhammad SAW mengatakan barangsiapa yang menjaga sholat 4 rakaat sebelum sholat dhuhur dan 4 rakaat setelah sholat dhuhur, maka Allah SWT akan mengharamkan api neraka baginya (HR. Ahmad, Abu Dawud, At Tarmidzi, Ibu Majah). Keutamaan sholat rawatib sudah banyak disebutkan dalam berbagai hadist, tentunya dengan begitu anda harusnya menjadi lebih yakin untuk melaksanakan sholat rawatib agar bisa mendapatkan manfaat dari menjalankan sholat sunnah tersebut.