Perkembangan Menteri Pendidikan Dari Zaman Ke Zaman

Perkembangan Menteri Pendidikan Dari Zaman Ke Zaman

Menteri pendidikan adalah jabatan politik yang diberikan oleh Presiden dengan hak prerogatifnya, mentri pendidikan disini bertugas sebagai navigator pendidikan di negara Indonesia. Seorang mentri pendidikan akan membawa pendidikan di Indonesia ini kemana mereka mau, sehinga dia sangat berpengaruh akan keadaan pendidikan di negara ini. Seperti yang kita tahu, bahwa dunia pendidikan tidak selamanya akan tenang dan tanpa masalah. Ada kalanya dal dunia pendidikan terdapat problema, dan disinilah tugas seorang menteri di bidang pendidikan bekerja. Mereka harus mampu mengatasi seluruh masalah yang ada, dengan memberi solusi yang tidak memberi dampak negatif.

www.pexels.com

Untuk anda yang ingin tahu bagaimanakah perkembangan mentri pendidikan di indonesia sejak awal, berikut ini perjalanan lengkap mengenai para menteri yang memagang bidang ini:

Daftar Mentri Pendidikan

  1. Ki Hadjar Dewantara (19 Agustus hingga 14 November 1945)

Beliau merupakan menteri pertama di bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan di Indonesia. Beliau memiliki nama kecil Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, dan dilahirkan di Pakualaman, Yogyakarta 2 Mei 1889. Beliau merupakan orang yang sangat berjasa di Indonesia, bahkan jasanya ini dipeingati dengan cara menjadikan tanggal lahirnya sebagai hari pendidikan Indonesia. Beliau menyelesaikan pendidikan dasar di ELS Eropa/Belanda, dan melanjutkan ke STOVIA.

  1. Todung Sutan Gunung Mulia (14 November 1945 hingga 12 Maret 1946)

Todung Sutan Gunung Mulia ini lahir tahun 1896, dimana dirinya menggantikan posisi Ki Hajar Dewantara karena adanya perubahan kabinet. Dari kabinet presidensial ke kabinet sjahrir I, dan posisi Todung Sutan ini tidak berlangsung lama karena terjadi perubahan kabinet kembali ke kabinet Sjahri II.

  1. Muhammad Sjafei (12 Maret hinga 2 Oktober 1946)

Muhamad Sjafei ini lahir di Ketapang Kalimantan Barat, tepatnya pada tanggal 21 Januari 1896. Beliau merupakan pendiri dari INS Kayutanam, yakni lembaga pendidikan menengah swasta yang terletakd Kayu tanam Padang pariaman. Muhammad Sjafei ini mendapatkan gelar Doctor Honoris Causa, dimana didapatkannya dari IKIP Padang pada 1968.

  1. R. Soewandi (2 Oktober 1946 hingga 26 Juni 1947)

Beliau merupakan Menteri bagian pendidikan ke 4, dimana dirinya telah berjasa akan sistem ejaan yang disebut ejaan Soewandi. Beliau adalah pemrakarsa ejaan ini, dimana ejaan ini menggantikan ejaan Van Ophuijsen di tanggal 19 Maret 1947. Kurang lebih 25 tahun ejaan ini terus digunakan, hingga akhirnya Ejaan Bahasa Indonesia menggantikannya di masa pemerintahan Orde Baru.

  1. Ali Sastroamidjojo (3 Juli 1947 hingga 4 Agustus 1949)

Beliau merupakan menteri pengajaran dala 3 kabinet, yakni kabinet Amir Syarifudin I, II, dan Hatta I. Beliau lahir di Grabag Magelang di tanggal 21 Mei 1903, dan dirinya juga pernah menjabat sebagai Perdana Mentri Indonesia yang ke 8 selama 2 tahun.

  1. Teuku Muhammad Hasan (19 Desember 1948 hingga 13 Juli 1949)

Teuku Muhammad Hasan lahir di Pidie, Aceh 4 April 1906. Selain menjabat sebagai menteri, beliau juga pernah menjabat sebagai Gubernur di wilayah Sumatera. Dirinya juga menjadi salah seorang tokoh Muhammadiyah, dimana saat itu Muhammadiyah berhasil membuat perkumpulanperempuan seperti Aisyiyah, Hizbul Wathan, dan lembaga pendidikan setara Hollandsch-Inlandsche School (HIS)

Banyak sekali perjuangan beliau dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia, dimana dia juga berperan dalam pembangunan Perguruan Taman Siswa yang diprakarsai oleh Ki Hajar Dewantara. Teuku Muhammad Hasan merupakn anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, dimana dketua langsung oleh Ir. Soekarno.

  1. Sarmidi Mangunsarkoro (4 Agustus hingga 20 Desember 1949 dan 20 Desember 1949 hingga 6 September 1950)

Di kabinet Hatta II, beliau menjabat sebagai mentri pndidikan serta kebudayaan Indonesia. Beliau lahir pada 23 Mei 1904 di Surakarta, dan beliau juga pernah menjadi guru di Taman Siswa Yogyakarta di tahun 1929. Sarmidi Mangunsarkoro aktif dalam penulisan buku yang mengangkat pendidikan di indonesia, kebudayaan serta politiknya.

  1. Abu Hanifah (20 Desember 1949 hingga 6 September 1950)

Abu Hanifah merupakan Menteri Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk Brasil, dimana dia juga menjadi tokh dalam peristiwa sumpah pemuda di tahun 1928. Abu Hanifah ini lahir pada 6 Januari 1906, di Padang Panjang, Sumatera Barat. Dengan gelar doktor kehormatannya, yang diapatkan dari Universitas Brazilia di bidang kebudayaan. Dirinya juga seorang anggota eksekutif headquaters dari UNICEF di New York, AS.

  1. Bahder Djohan (6 Septermber 1950 hingga 27 April 1051 dan 3 April 1952 hingga 30 Juli 1953)

Bahder Djohan merupakan menteri di mas kabinet Natsir dan Wilopo, beliau lahir di Lubuh Begalung, Padang, Sumatera Barat pada 30 Juli1902. Beliau merupakan salah satu dari lima anggota panitia pembentukan Palang Merah Indonesia (PMI) pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada 1953 dirinya mendapatkan amanah sebagai direktur RSUP Jakarta, dan berlanjut pada than 1954 hingga 1958 menjabat sebagai Rektor UI dan menjadi ketua PMI ke 4 di tahun 1952 hingga 1954.

  1. Mohammad Yamin (30 Juli 1953 hingga 12 Agustus 1955)

Prof. Mr Mohammad Yamin, S.H merupakan Meteri pengajaran di masa kabinet Ali Sartoamidojo I. Dirinajuga tergabung dalam BPUPKI dan berperan penting didalamnya, beliau lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat pada tanggal 24 Agustus 1903. Selama masa jabatnya, beliau berperan penting akan berdirina universitas negri maupun swasta di Indonesia. Hingga akhirnya beliau berhasil mendirikan Universitas Andalas di Padang, Sumatera Barat.

  1. Soewandi Notokoesoemo (12 Agustus 1955 hingga 24 Maret 1956)

Beliau merupaka Menteri di masa kabinet Burhanddin Harahap, dan dirinya juga diangkat sebagai Guru Besar Fakultas Teknik UGM di bidang Ilmu Konstruksi Baja pada tahun 1954.

  1. Sarino Mangunpranoto (24 Maret 1956 hingga 9 April 1957 dan 28 Maret 1966 hingga 14 Oktober 1967)

Sarino Mangunpranoto ini merupakan menteri di masa kabinet Ali Sastroamidjojo II, beliau lahir pada 15 Januari 1911 di Purworejo, Jawa Tengah. Selain sebagai menteri pengajaran, beliau juga pernah memipin peguruan Taman Siswa Pemalang dan sebagai pemimpin kepanduan daerah Pekalongan.

  1. Prijono (9 April hingga 28 Maret 1966)

Prijono ini merupakan menteri yang cukup lama menjabat, dimana dirinya menjabat dalam 7 kabinet mulai dari kabinet Karya hingga kabinet Dwikora II. Beliau lahir pada tanggal 20 Juli 1905 di Yogyakarta, Penghargaan Inernasional yang berhasil beliau dapatkan adalah penghagaan perdamaian Stalin oleh Uni Soviet.

Bila dibandingkan dengan 12 Menteri sebelumnya, bisa dikatakan Prijono memegang rekor terlama dalam masa jabatnya. Setidaknya hampir 9 tahun lama masa jabatnya, dan banyak sekali hal yang diberikan pada dunia pendidika olehnya.

  1. Sanusi Hardjadinata (14 Oktober 1967 hingga 10 Juni 1968)

Sanusi Hardjadinata ini merupakan menteri yang juga pernah menjadi seorang gubernur di Jawa Barat, dirinya lahir pada 24 Juni 1914 di Garut, Jawa Barat. Selain pernah menjadi seorang gubernur, dirinya juga pernah menjadi rektor di Universitas Padjajaran dan menteri dalam negri di tahun 1967 hingga 1968.

  1. Mashuri Saleh (10 Juni 1968 hingga 28 Maret 1973)

Beliau merupakan orang yang berasal dari Pati, Jawa Tengah, dimana dirinya merupakan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di tahun 1966. Beliau lahir pada 19 Juli 1925, dan di tahun 1973 sampai 1978 dirinya menjabat sebagai menteri penerangan. Selain itu dirinya juga pernah menjabat ebagai Wakil Ketua MPR/DPR di tahu 197 hingga 1982, kemudian berlanjut sebagai ketua DPA di tahun 1982 hingga 1986. Pencapaiannya selama menjabat salah satunya adalah, pengesahan penggunaa Ejaan Yang Disempurnakan menggantikan Ejan Soewandi.

  1. Syarief Thayeb (22 Januari 1974 hingga 29 Maret 1978)

Beliau lahir di Peureulak, Aceh di tanggal 7 Juli 1920. Beliau juga pernah menjabat sebagai duta besar Indonesia bagi AS, dan beberapa jabatan lain seperto Diektur Rumah Sakit Umum Jakarta di tahun 1961 hingga 1962.

  1. Daoed Joesoef (29 maret 1978 hingga 19 Maret 1983)

Beliau merpakan orang yang turut serta dalam pendirian CSIS, atau Center for Strategic and International Studies. Di masa jabatannya sebagai menteri, ada satu kebijakan yang membuat kontroversi. Dimana kebijakan ini membahas akan normalisasi kehidupan kampus (NKK) dan juga badan koordinasi kemahasiswaan (BKK) yang bertujuan untuk menghilangkan kegiatan politik serta dewan mahasiswa di universitas seluruh Indonesia. Kebijakan kontroversi lainnya adalah dihapuskannya larangan libur di bulan puasa.

  1. Nugroho Notosusanto (19 Maret 1983 hingga 3 Juni 1985)

Beliau lahir pada 15 Juni 1930 di Rembang, dimana pada masa jabatnya sebagai menteri pengajaran dia memberikan banyak gagasan. Berut ini beberapa gagasan yang dihasilakan oleh beliau:

Konsep wawasan almamater, pendidikan sejarah perjuangan bangsa, pendidikan humaniora, perubahan kurikulum dengan menghapus jurusan di SMA, sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru (sipenmaru), pendirian Universitas Terbuka, Program Wajib Belajar Orang Tua Asuh, serta pendidikan kejuruan di sekolah menengah.

  1. Fuad Hasan (30 Juli 1985 hingga 17 Maret 1993)

Beliau lahir pada 26 Juni 1929 di Semarang, dimana masa jabatanya berada di masa kabinet Pembangunan IV hingga Pembangunan V. Beliau merupakan guru besar pada bidang psikologi di UI, dan beliau juga pernah menjadi dekan di Fakultas Psikologi UI.

  1. Wadirman Djojonegoro (7 Maret 1993 hingga 14 Maret 1998)

Beliau lahir di Pamekasan, Madura pada tanggal 22 Juni 1934. Saat menjabat, beliau berada di masa kabinet pembangunan ke VI.

  1. Wiranto Arismunandar (14 maret hingga 21 Mei 1998)

Prof Wiranto ini merupakan menteri yang lahir pada 19 November 1933 di Semarang, dimana dirinya pernah menjadi anggota Rektorium ITB pada 16 Februari 1978 hingga 1979. Selain itu beliau juga pernah menjadi guru besar di Thermodinamika ITB tahun 1973.

  1. Juwono Soedarsono (23 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999)

Dirinya lahir di Ciamis pada tanggal 5 Maret 1942, dan dirinya selain sebagai menteri pengajaran juga pernah menjabat sebagai menteri pertahanan di tahun 1999 hingga 2000. Kemudian dilanjutkan dengan diangkatnya sebagai duta besar luar biasa yang berkuasa penuh untuk kerajaan Inggris di tahun 2004.

  1. Yahya Muhaimin (26 Oktober 1999 hingga 23 Juli 2001)

Beliau merupakan menteri di masa kabinet Persatuan Indonesia, dimana beliau dilahirkan di Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah pada 17 Mei 1943. Saat ini beliau menjadi Rektor di Univ Peradaban, Bumiayu Jateng.

  1. Abdul Malik Fadjar (10 Agustus 2001 hingga 20 Oktober 2004)

Beliau merupakan menteri yang lahir di Yogyakarta pada 22 Februari 1939, dimana beliau menjabat di masa kabinet Gotong Royong.

  1. Bambang Sudibyo (21 Oktober 2004 hingga 20 Oktober 2009)

Bambang Sudibyo ini merupakan menteri yang menjabat selama 5 tahun, dirinya lahir pada 8 Oktober 1952 di Temanggung, Jawa Tengah. Selain sebagai menteri pengajaran, dirinya juga pernah menjadi menteri keuangan di masa kabinet Persatuan Nasional.

  1. Mohammad Nuh (22 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014)

Lahir di Surabaya pada 17 Juni 1959, Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA ini menjabat di masa kabinet Indonesia Bersatu II. Selain menjadi menteri pengajaran, beliau juga pernah menjadi ketua ICMI serta pengurus PCNU di Jawa Timur.

  1. Anies Baswedan (27 Oktober 2014 hingga 27 Juli 2016)

Anies Baswedan ini merupakan mentri pendidikan yang lahir di Jawa Barat, tepatnya pada tanggal 7 Mei 1969. Beliau menjabat di masa kabinet Kerja, dimana saat ini beliau menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Salah satu program yang menjadi sorotan adalah, dimana dirinya menunda pelaksanaan kurikulum 2013 dan mengembalikan pada kurikulum 2006. Serta merubah UN bukan salah satu penentu kelulusan, program uji kompetensi dan sertifikasi guru.

  1. Muhadjir Effendy (27 Juli 2016 hingga sekarang)

Beliau merupakan penerus dari Anies Baswedan, dimana sebelum menjadi seorang rektor di Universitas Muhammadiyah Malang selama 3 periode. Beliau lahir di Madiun, pada tanggal 29 Juli 1956.

Itulah seluruh menteri pendidikan yang ada di Indonesia dari awal hingga akhir, bisa kita lihat apa saja perubahan yang terjadi dari masa ke masa. Mulai dari jabatan yang paling pendek, hingga jabatan yang paling lama bisa anda ketahui dari sini.

Perubahan Yang Terjadi di Indonesia

Dari penjelasan diatas, dan dari setiap pemegang jabatan anda bisa memperhatikan di titik mana sajakah perubahan pendidikan di indonesia terjadi. Hampir semua menteri memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Sehingga memiliki kebijakan yang berbeda pula setiap tahunnya, sehingga membuat acuan di Indonesia ini terus mengalami perubahan.

Ada kalanya kebijakan yang diberikan memberikan hasil positif kepada masyarakat yang berada di lingkup dunia pendidikan, namun ada kalanya kebijakan tersebut memberikan kesan negatif untuk beberapa kalangan yang berada di dalam lingkupnya. Sehingga memperlihatkan bahwa acuan di Indonesia ini masih simpang siur, belum memiliki ketetapan yang baku. Karena hal ini pula ada banyak orang yang menilai, bahwa dunia pendidikan saat ini masih dalam masa uji coba. Mencocokkan mana yang sesuai dan mana yang tidak, sehingga belum memiliki pendirian yang pasti.

Semoga saja apapun kebijakan yang diterapkan, semuanya demi kebaikan dunia pendidikan Indonesia. Demikian artikel mengenai dunia pendidikan di indonesia, semoga artikel yang sudah Bagi-in.com rangkum ini bisa bermanfaat untuk anda semua. Bila terdapat kesalahan penulisan, mohon untuk bisa mengoreksinya dan menuliskan di kolom komentar. Semoga artikel ini bisa membuat anda paham, dan trimakasih karena sudah membaca hingga tuntas.