Kemampuan berbahasa Inggris menjadi salah satu faktor yang menetukan lulus atau tidaknya kualifikasi seseorang untuk menempuh pendidikan di luar negeri. Selain itu, kemampuan berbahasa Inggris juga sering kali digunakan untuk menyeleksi pelamar kerja pada perusahaan-perusahaan besar.
Kemampuan berbahasa Inggris diukur dengan ujian standar yang berlaku di seluruh dunia di antaranya TOEFL, TOEIC dan IELTS. Jika TOEFL digunakan khusus untuk mengukur kemampuan berbahasa inggris bagi pelajar dan akademisi, maka TOEIC dan IELTS digunakan untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris yang lebih mengarah ke bisnis atau pekerjaan.
Sebagai salah satu standar pengukur kemampuan berbahasa Inggris, Test of English as Foreign Language alias TOEFL menyediakan berbagai soal yang harus diselesaikan oleh mereka yang mengambil tes TOEFL. Dari soal-soal tersebut, peserta tes TOEFL akan mendapatkan score TOEFL.
Skor TOEFL merupakan jumlah skor dari 4 bagian soal, yaitu Grammar Structure and Written Expression, Reading Comprehension, Listening Comprehension, dan Writing. Skor TOEFL yang dihasikan merupakan total akumulasi skor dari seluruh 4 bagian soal yang didapatkan dari setiap soal yang dijawab dengan benar.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, soal TOEFL yang disediakan terdiri dari 4 bagian. Grammar Structure and Written Expresion merupakan bagian soal yang berfokus pada tata Bahasa Inggris. Listening menekankan pada aspek mendengarkan yang akan menilai seberapa jauh peserta tes TOEFL dapat menangkap dan memahami soal yang diberikan menggunakan audio.
Reading akan menguji peserta tes TOEFL tentang seberapa jauh mereka dapat memahami suatu bacaan termasuk kosa kata Bahasa Inggris. Writing menguji kemampuan peserta tes TOEFL dalam merangkai kosa kata Bahasa Inggris menjadi sebuah tulisan. Dengan kata lain, bagian Writing sangat berbeda dengan Grammar Structure and Written Expression yang merupakan soal pilihan ganda.

Waktu yang disediakan untuk mengerjakan soal TOEFL umumnya sekitar 3 jam. Dalam waktu 3 jam tersebut, peserta tes TOEFL akan menghadapi 4 bagian soal yang berbeda-beda. Urutan soal yang diberikan umumnya dimulai dengan bagian Listening Comprehension terlebih dahulu, kemudian diikuti Structure andWritten Expression, Reading Comprehension dan Test of Written English.
Jumlah soal yang harus dikerjakan dalam tes TOEFL secara umum adalah 50 soal pada bagian Listening Comprehension, 40 soal pada bagian Structure and Written Expression, 50 soal pada bagian Reading Comprehension dan 1 soal topik esai pada bagian Test of Written English. Dengan adanya pembagian soal tersebut, waktu yang disediakan untuk mengerjakan juga berbeda-beda.
Waktu yang disediakan untuk mengerjakan bagian Listening adalah 40 menit, 25 menit untuk Structure and Written Expression, 55 menit untuk Reading dan 30 menit untuk mengerjakan satu topik esai pada bagian Test of Written English. Meski begitu, waktu yang tersedia dapat diatur sedemikian rupa untuk Paper Based Test TOEFL.
Ini karena soal yang disediakan dapat dilihat secara langsung pada kertas soal. Meski begitu, ini hanya berlaku untuk bagian Structure and Written Expression, Reading dan Writing. Sebaliknya, untuk bagian Listening waktunya terbatas karena soalnya diberikan hanya melalui audio yang berupa narasi atau dialog.
Pada bagian Structure and Written Expression, peserta tes TOEFL akan dihadapkan dengan kalimat tertentu yang dibagi menjadi bagian tertentu agar peserta dapat menunjukkan bagian kalimat mana yang salah. Dalam sesi Reading, peserta tes TOEFL akan dihadapkan pada suatu bacaan dimana soal yang diberikan pada sesi ini berkaitan dengan bacaan tersebut.
Sebagai test proficiency yang mengukur kemampuan berbahasa Inggris tanpa dikaitkan secara langsung dengan proses belajar mengajar, TOEFL memiliki kesulitannya tersendiri. Pasalnya, ruang lingkup ujian TOEFL tidak terbatas pada bahan tertentu yang telah dipelajari siswa dalam Bahasa Inggris. Dengan ruang lingkup soal yang luas, dibutuhkan lebih banyak usaha agar lulus ujian yang satu ini.
Meskipun bahan untuk materi tes TOEFL tidak terbatas, tetapi ada kemungkinan bahwa soal-soal yang muncul tidak berbeda jauh dari soal yang dahulu pernah muncul. Karena itulah dibutuhkan suatu sumber yang menyediakan berbagai soal-soal yang pernah muncul dalam ujian TOEFL. Umumnya, soal-soal tersebut dikumpulkan menjadi satu dalam sebuah buku.
Dengan buku soal tersebut, tentunya dibutuhkan biaya yang harus dibayarkan untuk mendapatkan buku soal tersebut. Namun, bagi mereka yang tidak memiliki uang lebih untuk membeli buku soal ujian TOEFL, tidak perlu khawatir karena kini buku soal tersebut dapat diakses secara gratis. Caranya adalah dengan mengakses melalui platform edukasi online.

Salah satu platform edukasi online yang menyediakan layanan belajar gratis adalah edutore.com. Platform edukasi online ini dikembangkan oleh Gramedia. Sebagai salah satu jaringan toko buku dan penerbit, Gramedia memiliki akses terhadap buku-buku yang berkualitas dari berbagai penerbit pilihan. Tentunya, konten yang disediakan pun merupakan konten pilihan.
Sebagai platform edukasi online, edutore.com atau edutore menyediakan beragam layanan. Platform edukasi ini juga menyediakan akses gratis ke berbagai konten pilihan termasuk konten yang berkaitan dengan TOEFL. Karena itulah platform edukasi ini dapat dijadikan pilihan bagi siapa saja yang ingin belajar.